About Me

PESAN KEBIJAKSANAAN

"Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri. Siapa berjalan dengan jujur, takut akan Tuhan.." (Amsal 14)

Sunday, June 21, 2009

NEOLIBERALISME dan KERAKYATAN

Saat sekarang istilah neoliberalisme dan kerakyatan sangat populer, terutama di musim pilpres ini. Menariknya, semua capres tidak ada yang mengaku sebagai penganut eko neoliberalisme. Semua mengaku penganut paham ekonomi kerakyatan.
Menariknya lagi, tidak ada yang bisa menjelaskan seperti apakah paham yang mereka anut itu. Ekonomi kerakyatan yang seperti apa, dan anti-neoliberalisme seperti apa deskripsinya kurang jelas. Intinya, neoliberalisme cuma dilandaskan pada pasar bebas, dan ekonomi kerakyatan ya ekonominya rakyat. Itu tok. Lebih menariknya lagi, banyak kalangan ilmuan dan elit ekonom malah mengatakan tidak mengenal konsep neoliberalisme dan apa itu ekonomi kerakyatan.
Wah, bagaimana ini ? Tetapi yang pasti ini jadi semakin menarik ya karena politisnya.. klaim-klaimnya itu...

Sekarang coba kita lihat persoalan rakyat. Yang paling krusial sekarang masalah tenaga kerja, yang lapangannya makin sempit. Kemudian kemiskinan, yang kait mengkait dengan itu. Saat ini sekitar 100jutaan orang berusia 15 tahun ke atas, dan setengahnya mereka adalah perempuan. Dimana mereka bekerja? Setengahnya pengangguran, setengahnya di pertanian, perkebunan, perikanan dan sektor informal.. karena keterbatasan pendidikan dan ketrampilan mereka hanya itu lahan bagi mereka. Tentu karena kemiskinan yang ada, dan akibatnya berputar lagi tidak dapat meningkatkan pendapatan sesuai yang dibutuhkan keluarga. Di manakah mereka ini paling banyak, ya di desa. Di desa, dari dulu juga sudah di kenal pasar. Ada pasar pekan, pasar rakyat, dan di Nias namanya harimbale. Pasar ini digerakkan oleh nurani kebutuhan ekonomis rakyat, tanpa aturan dan arahan bergulir sendiri. Pasar ini tidak mengenal regulasi, kecuali etika sopan santun diantara mereka saja. Jadi bukan rakyat tidak mengenal pasar. Tapi mereka tidak mengenal yang namanya neoliberalisme. Menyebutnya juga tidak bisa, pasti salah. Di kota ada pasar tradisionil, katanya untuk rakyat. Lalu dimodernkan, tapi apakah masih untuk rakyat? Ya tidak juga, lha kios dan ruangannya bayar , harus dibeli mahal. Ya tidak sanggup. Jadi pasar rakyat yang modern untuk siapa di kota?

Kadang aneh, anti-neoliberalisme tapi kegiatannya kapitalis, ya sami mawon. Lalu, ada ekonomi kerakyatan, dimana peran rakyatnya dan siapa rakyatnya tidak juga jelas. Program ekonomi untuk petani apa memang benar untuk petani? Kalau memang sudah menganut ekonomi kerakyatan dengan prinsip dari-oleh-dan untuk rakyat, lha kok masih saja kemiskinan, pengangguran, trafficking, tkw bermasalah cukup tinggi. Ya, jadi perlu dicermati juga.

Karena itu, jangan terlena dengan retorikapolitis para elit. Jangan lihat kemasan atau judulnya. lihat isinya. Apa itu neoliberalisme dan apa yang diklaim dengan ekonomi kerakyatan. Yang pasti, selama ekonominya tingkat partisipasi rakyat minim, tidak dinikmati rakyat, tidak mendatangkan kesejahteraan.. ukuran minimalnya ambil saja desa dan perempuan, ya perlu penjelasan lebih lanjut. Hati-hati meng-klaim, dan hati-hati memilih. /egnt

Monday, June 15, 2009

perempuan, desa dan kemiskinan

Seringkali kita bicara tentang kemiskinan yang sepanjang masa terus menemani kehidupan negeri ini. Namun, seiring perjalanan waktu kemiskinan tidak pernah lekang walaupun begitu banyak upaya dan program dilakukan untuk itu. Bahkan definisi kemiskinan itu sendiri semakin luas saja. Misalnya kalau dari ukuran ekonomi sebelum ini diukur dari tingkat pendapatan, sekarang kita memahami bahwa tingkat konsumsi juga adalah faktor ukuran. Sebelumnya kita bicara ketidaktersediaan sarana pendidikan dan kesehatan, sekarang bagaimana mengakses itu adalah persolan yang sangat penting.
Walaupun pemerintah sudah berupaya dengan berbagai program,dengan mengalokasikan anggaran yang cukup tinggi, realitasnya jumlah masyarakat miskin masih tetap tinggi. Kemiskinan ini berwujud pada ketertinggalan sebuah wilayah dengan berbagai bentuk. Ini juga bisa mewujud dalam persoalan-persoalan kemasyarakatan. Kalau kita telusuri contohnya seperti masalah trafficking, masalah prostitusi, pekerja anak, dan lain-lain,yang hulunya adalah kemiskinan. Kenapa masih banyak anak yang mengalami lumpuh layu, busung lapar, gizi buruk, ujungnya adalah persoalan kemiskinan dengan ketidakmampuan untuk mengakses informasi dan layanan kesehatan dan tingkat pendidikan keluarga dan lingkungan. Persoalannya barangkali adalah pendekatannya belum pada penyelesaian akar kemiskinan itu. Masih pada persoalan yang terlihat dipermukaan. Karena itu, persoalan kemiskinan harus diberantas dimulai dari akarnya.

Desa dan perempuan
Dimanakah kantong-kantong kemiskinan itu? Daerah tertinggal adalah daerah termiskin di negeri ini dan luasnya sangat luas dibanding perkotaan. Di desa-desa daerah tertinggal berbagai ukuran kemiskinan kita temui. Mulai dari income percapita, pendidikan dan ketrampilan yang rendah, tingkat kesehatan yang rendah, buruknya pemukiman dan lingkungan, buruknya aksesibilitas sarana transportasi dan informasi, demikian juga persoalan budaya dan adat istiadat. Produksi rendah dan diikuti pula persoalan distribusi, dan sebagainya. Karena itu upaya penyelesaian kemiskinan harus dimulai di desa terutama di daerah tertinggal. Kemiskinan kota merupakan bias dari desa. Migrasi ke kota terjadi ketika desa tidak mampu lagi menanggung persoalan kemiskinan masyarakatnya. Sehingga bila desa dimajukan maka sebahagian persoalan kemiskinan kota otomatis dapat ikut tertasi. Membangun desa dilakukan dengan pendekatan yang lebih efektif dan menyeluruh mencakup semua dimensi dalam upaya menanggulangi kemiskinan wilayah dan masyarakatnya dengan prinsip pemberdayaan dan mengikutsertakan masyarakat sebagai subjek.

Banyak isu saat ini terutama berkaitan dengan TKW bermasalah, prostitusi, trafficking, pekerja anak yang semua berkaitan dengan perempuan. Inti masalah ini perempuan dari desa dan perempuan yang terbelenggu kemiskinan. Dan inilah potret kemiskinan negri ini sesungguhnya, diwajah perempuan di negeri ini. Wilayah miskin yang rentan dengan permasalah ini adalah ketika keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, ketika mata pencaharian belum berbasis pada pekerjaan, tingkat pengangguran tinggi dan jangka panjang, tingkat kualitas pendidikan yang rendah, dan adanya perbedaan yang tinggi pendapatan di desa dan kota. Maka, banyak perempuan yang kemudian mengambil tanggungjawab untuk memenuhi masalah keluarga miskin ini. Oleh karena itu, menyelesaikan persoalan kemiskinan harus dengan menemukan akarnya yaitu di desa dan di dalam kehidupan perempuan. Apalagi populasi perempuan lebih dari 50 percent, baik perempuan dan anak perempuan, dan perempuan mempunyai the power of influence yang spesifik. Ini adalah kekuatan untuk melakukan sebuah gerakan mengatasi kemiskinan dan melakukan pembaruan kehidupan dan negeri. Mengatasi kemiskinan tidak juga hanya cukup dengan adanya undang-undang yang berkaitan dengan ini, tetapi sangat diperlukan komitmen dengan mengerahkan semua kemampuan dan kekuatan untuk ini. Tanpa itu, tidak akan efektif.
/egnt

Sunday, June 14, 2009

Perempuan dan Pembaruan

Masalah perempuan bukan hanya soal perempuan dengan kodrat bilologisnya tetapi juga tentang peran sosialnya dalam kemasyarakatan. Beberapa pernyataan tokoh tentang sosok perempuan dan bagaimana peran perempuan dalam kehidupan dan membangun peradaban bangsa.

Perempuan Indonesia berkualitas
Kartini :.. Dari perempuanlah manusia itu pertama-tama menerima pendidikan. Di pangkuan perempuanlah seseorang mulai belajar merasa, berfikir dan berkata-kata. Dan bagaimanakah ibu-ibu Bumiputera dapat mendidik anak-anaknya, kalau mereka sendiri tidak berpendidikan ? (Surat kepada Prof. G.K. Anton dan isterinya tahun 1900)

Soal perempuan adalah soal masyarakat, soal bangsa

Bung Karno : Banjak orang jang tidak mengerti apa sebabnja saja anggap kursus-kursus itu begitu penting. Siapa jang membatja kitab jang saja sadjikan sekarang, jang isinja telah saja uraikan di dalam kursus-kursus wanita itu dalam pokok-pokoknya akan mengerti apa sebab saja anggap soal wanita itu soal jang amat penting. Soal wanita adalah soal masjarakat. (Sarinah, 1947)

Perempuan sebagai agen pembaruan untuk perubahan

Amartya Sen : Agen perubahan sebagai orang yang berbuat dan membawa perubahan, dan yang pencapaiannya dapat dinilai berdasarkan nilai-nilai dan tujuan perempuan itu sendiri, tanpa memperdulikan apakah orang lain menilai dia berdasarkan kriteria di luar orang itu..(Development as Freedom, 1999)

Ini adalah bagian yang saya ingin share dan tanamkan sebagai inspirasi dalam pembentukan sosok perempuan Indonesia dengan visi pembaruan untuk perubahan.

Salam , Esther Telaumbanua

Saturday, June 13, 2009

INSPIRASI DARI SOSOK ABIGAIL

Banyak cerita perempuan mengalami masalah kebahagiaan dalam perkawinan karena menikah dengan laki-laki yang kurang menunjukkan kasih sayang dan kurang menghargai istrinya dan mengakui potensi dan kecakapan perempuan yang menjadi istrinya. Banyak pula perempuan yang mengalami masalah dengan pasangan hidupnya tetapi pasrah walaupun terus menerus tertekan dengan keadaan yang dialaminya. Ada perempuan yang mengalami hal lebih buruk seperti KDRT, ada juga yang berusaha memberontak namun gagal menunjukkan kebijaksanaan dalam upaya keluar dari masalahnya. Saya berusaha menemukan pengalaman seorang perempuan yang berhasil dalam hal ini sebagai inspirasi bagi saya dan banyak perempuan. Saya belum menemukan contoh konkrit dalam kehidupan nyata, tetapi saya menemukan sebuah teladan dari cerita Alkitab. Semoga menjadi inspirasi bagi kita terutama perempuan Nasrani yang mengimani Alkitab.

Hampir semua orang mengenal Maria, Ibu Yesus, sosok perempuan yang diberkati karena ketaatannya dan peran setia sebagai ibu Yesus dan murid-muridNya dalam situasi yang normal ataupun sukar. Selain Maria, Marta ada banyak sosok perempuan yang saya kagumi di dalam cerita Alkitab. Tapi ada dua nama yang sangat berkesan karena karakternya yang mempesona. Mereka adalah Abigail dan Esther. Mari kita lihat. Abigail adalah sosok perempuan yang jarang diceritakan Alkitab dengan detail. Mungkin banyak yang kurang mencermati bagaimana karakter perempuan yang bagi saya luar biasa. Diceritakan oleh Alkitab, Abigail adalah perempuan bijaksana yang menikah dengan lelaki bernama Nabal, seseorang yang memiliki karakter bebal sesuai arti namanya. Nabal digambarkan sebagai laki-laki yang kaya raya, namun kasar dan jahat serta tidak menghargai isterinya. Nabal yang kaya menolak permohonan memberikan bantuan makanan dari Raja Daud untuk bertahan saat melakukan pengejaran terhadap Raja Saul. Karena tidak ada seorangpun yang mampu berbicara kepada Nabal, maka Daud mempersiapkan pasukannya untuk melawan Nabal dan bermaksud membunuh semua lelaki di kediaman Nabal. Melihat situasi yang dapat menyebabkan pertumpahan darah dan korban, Abigail datang menyembah Raja Daud. Dulu, tidak mudah berbicara dan merupakan sebuah kelancangan bila seseorang biasa melawan keputusan Raja. Abigail menjamu pasukan Daud dengan makanan dan memohon agar mengampuni sikap Nabal. Abigail dengan bijaksana menawarkan solusi untuk menanggungkan kesalahan Nabal baginya demi menghindari pertumpahan darah. Abigail mengingatkan Daud, betapa Allah telah mengasihi Daud selama ini dan untuk tidak mencari keadilan dengan cara yang tidak benar. Daud, atas permohonan dan pengaruh yang bijaksana dari Abigail akhirnya merubah keputusannya. Abigail yang bijaksana telah menyelamatkan sebuah penghancuran terhadap entitas kaum pria di kediaman itu, dan menunjukkan komitmen dan kesetiaannya terhadap rumah tangganya. Tetapi ketika dia kembali ke rumahnya, didapatinya Nabal, suaminya yang bebal itu sedang mabuk. Nabal, lelaki berhati batu, setelah mendengar cerita bagaimana isterinya telah melakukan sebuah perbuatan yang berani dan menyelamatkan,dihukum Tuhan dengan mengalami shock, akhirnya mati. Namun, kesedihan Abigail tidak berlangsung lama, karena Raja Daud telah terpesona dengan kebijaksanaan perempuan ini, dan meminangnya menjadi permaisuri. Bagai cerita layar lebar dengan happy ending, perempuan yang selama ini terbelenggu derita bersuami seorang bebal, namun tidak bersungut dan meninggalkannya bahkan berdiri menyelamatkannya, berakhir dengan kemuliaan. Betapa banyak kisah yang mirip terjadi dalam rumah tangga di negeri ini? Berapa banyak perempuan bijaksana yang terbelenggu dalam ikatan pernikahan dan lingkungan yang tidak adil dan jahat terhadapnya? Abigail adalah contoh perempuan bijaksana dan dengan setia dan berkomitmen terhadap rumah tangganya dengan mempertaruhkan dirinya. Sangat menarik dan merupakan karakter yang memberi keteladanan.
Salam kasih, esther telaumbanua

SUMPAH PEMUDA

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928

Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928

.